Donderdag 06 Junie 2013

makala kepemimpinan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
   
      Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members.
     
      Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.



B.    RUMUSAN MASALAH
    Apa itu kepemimpinan ???
    Sebutkan Dalil al-quran dan Hadis tentang pemimpin ???
    Syarat – syarat pemimpin ???






BAB II
PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN DI INDONESIA


1.Definisi Kepemimpinan
    Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members.
    Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.
     Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan,
sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
     Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:

    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)
    Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).    
    Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn, 1978:528).
    Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46)
    Kepemimpinan adalah sebuah proses arti (pengarahan yang berarti)terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)
    Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten kontribusi yang efektif terhadap orde social dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking, 1988:153)
    Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi  (Yukl, 1994:2).
Islam menetapkan tujuan dan tugas utama pemimpin adalah untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan perintah-perintah-Nya. Ibnu Taimyah mengungkapkan bahwa kewajiban seorang pemimpin yang telah ditunjuk dipandang dari segi agama dan dari segi ibadah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan diri kepada Allah adalah dengan menaati peraturan-peraturan-Nya dan Rasul-Nya. Namun hal itu lebih sering disalah gunakan oleh orang-orang yang ingin mencapai kedudukan dan harta. Seperti didalam hadis Rasulullah saw ;





Artinya :
Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolaharta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“
Q.S An-nisa’ ayat (34)

Artinya: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri, ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
2.    Fungsi Kepemimpinan

    Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)
     Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah Menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi
tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan
yang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak
ditemukan didalam masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat
sampai ke daerah-daerah memerlukkan fungsi tersebut.
    Pemimpin sebagai penengah
      Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin
dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan
pengadilan. Dan bidang lainnya, umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang
mempunyai tugas sebagai wasit.

    Pemimpin sebagai penganjur
     Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai pengarah opini
merupakkan orang-orang penting dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang
komunikasi dan publistik yang menguasai ilmu komunikasi.
Penganjur adalah sejenis pemimpin yang inspirasi kepada orang lain.
Seringkali ia merupakkan orang yang pandai bergaul dan fasih berbicara.

    Pemimpin sebagai ahli
     Pemimpin sebagai ahli dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru
penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit dimana dia bekerja. Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang
dimana terdapat fakta. Termasuk dalam kategori ini adalah guru, petugas, dosen,
dokter, ahli, dan sebagainya yang mencapai dan memelihara pengaruhnya karena
mereka mempunyai pengetahuan untuk diberikkan kepada orang lain.

    Pemimpin diskusi
     Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan
yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Seseorang
yang secara lengkap memenuhi  kepemimpinan demokratis ialah orang yang
menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.





3.    Ciri –Ciri Kepemimpinan

“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang  irri  petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah”. (Q.S Al-anbiya’ (73) )

Banyak  irri-ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh para pakar yang meliputi ciri fisik, ciri intelektual, dan ciri kepribadian. Dr.W.A. Gerungan telah mengetengahkan ciri yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin yang baik dan dijadikan perhatian para penilai ketika sedang melaksanakan penyaringan terhadap calon-calon pemimpin dalam latihan-latihan kader kepemimpinan.
Penjelasannya sebagai berikut:

    Persepsi Sosial
Persepsi dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan. Persepsi ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.

    Kemampuan berpikir abstrak
Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikkan indikasi bahw seseorang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya degan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta interaksi didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi yang telah diterangkan diatas.

    Keseimbangan emosional
   Merupakan paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri seorang pemimpin harus terdapat kematangan yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses.

4.    Tipe – tipe kepemimpinan

a.     Tipe Otokratik
    Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang menonjol “keakuannya”, antara lain dalam bentuk:

•    Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
•    Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
•    Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
•    Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
•    Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
•    Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
•    Menggunakan pendekatan  irri  t dalam hal terjaduinya penyimpangan oleh bawahan.

b.    Tipe Paternalistik
    Tipe pemimpin hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

c.    Tipe Kharismatik
    Tidak banyak hal yang dapat disimak dari  irri  tiv yang ada tentang kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

d.    Tipe Laissez Faire
    Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

e.     Tipe Demokratis
    Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku dan integrator dari berbagai dan komponen organisasi.
    Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan   
    Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
    Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.

5.    Teori Kepemimpinan
     Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, diantaranya ialah :

a.     Teori Genetie
     Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not made”.Bahwa  penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

b.    Teori Sosial
     Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut-penganut mengatakan sebaliknya yaitu :“Leaders are made and not born”. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

c.     Teori Ekologis
     Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori  irri . Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat  kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori social dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa  irri -faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

6.    Hambatan dalam kepemimpinan

    Fakor internal
Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak percaya diri, takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.
    Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahan, terlalu banyak tekanan.

7.    Syarat pemimpin yang baik
     Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang berhasil memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
    Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak cirri kepemimpinan. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

•    Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas
•    Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
•    Berwibawa dan memiliki daya tarik
•    Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
•    Kemampuan analistis
•    Memiliki daya ingat yang kuat
•    Mempunyai kapasitas
•    Keterampilan berkomunikasi
•    Keterampilan mendidik
•    Personalitas dan objektivitas
•    Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, pegawai)
Selain itu, didalam islam, ciri seorang pemimpin itu harus beriman, bertaqwa, adil, sehat, baligh, dan cerdas.
Seperti didalam firman Allah swt :

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (Q.S Ali imron ayat 118).


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
        Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi
    Sifat-sifat pemimpin
•    Pemimpin sebagai eksekutif
•    Pemimpin sebagai penengah
•    Pemimpin sebagai penganjur
•    Pemimpin sebagai ahli
•    Pemimpin diskusi
    Cirri-ciri  kepemimpinan
•    Persepsi social
•    Kemampuan berpikir abstrak
•    Keseimbangan emosional
    Tipe-tipe pemimpin
•    Tipe otokratik
•    Tipe paternalistic
•    Tipe kharismatik
•    Tipe laissez
•    Tipe faire
•    Tipe demokrasi

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking