Maandag 20 Mei 2013

Ciptaan: wahida syafitri

“Bidadari aq”

Bidadari aq….   
Au lah permata hati aq
Au lah jiwa dan raga aq
Di stiap malam menjelang tdr aq
Aq sllu hnya memikirkanmu seorang
                                                
                                                     Oh intar permata , selalu lah engkau
                                                      bersinar dihati aq
                                                      Sllu mengukir hari hari aq


Tampamu aq tiada berarti
dn terasa hmpa di dalam sunyi
tampa udara dn cahaya bulan dan matahari
Krn engkau tiada di samping aq
dlm kasih cinta aq
Ciptaan : wahida syafitri
“Kerinduan”

Kerinduan y6 sngat aq rasakan
Kpda drimu seorang
Hanya sebuah lukisan foto
Y6 bsa mnjdi pelampiasan rindu aq
Tmpa bsa langsung memeluk drimu


                                     Whay pujaan hti aq
                                    Masihkah engkau
                                     Sllu mengingat aq
                                     Sperti aq y6 sellu
                                     mengingatmu


Hanya s’ekor burung
Y6 dpt menyampaikan
Slm kerinduan aq pdmu
Y6 sllu mencintaimu
Sampai ujung hnyat aq
Ciptaan : wahida syafitri
“s’orang”

 Tatapan matamu membuat
Dri aq sllu jatuh dlm
Plukan hangatmu
Kata manismu sllu
Membuat cahaya hati in menjadi lembut
Dihadapatmu
                       Smua sikapmu y6 aq suka dgn kebaikan
                        Dan keramahan drimu
                       Hti dan perassan ini

Sllu hanya untuk drimu seorang
                   Pengeran hti yang menyinari
                  Cahaya cinta aq untuk selamanya.


Donderdag 09 Mei 2013

sejarah pendidikan


DINASTI ABBASIYAH

A . Latar Belakang Terbentuknya dinasti  Abbasiyah
      Dinasti Abbasiyah berkuasa selama lebih kurang lima setengah abad ,yaitu mulai dari tahun 132H / 750 M – 656 H/ 1258 M. Bani abbas berkuasa setelah berhasil mengalahkan Bani Umaiyah . Khalifah Bani Umaiyah yang terakhir dari hasil dibunuh oleh panglima sholeh bin Ali dari Bani Abbas pada tahun 132 H / 750 M di Fustat (Mesir) .
    
      Abbasiyah diambil dari nama Abbas bin abdul Muthalib paman Nabi Muhammad SAW .Sebagaimana dengan golongan – golongan yang menginginkan penggulingan kekuasaan Bani Umaiyah ,golongan Abbas juga menginginkan hal yang sama .
   
     Sebelum Bani Abbas melakukan penyerangan Bani Abbas melakukan berbagai persiapan dengan sangat hati – hati .sebab suatu revolusi tanpa persiapan ,kecermatan ,kematangan dan dukungan dari rakyat tidak akan membawa keberhasilan dan hanya akan menimbulkan perjuangan yang sia – sia .
    
       Muhammad bin Ali tampil sebagai pemimpin Bani Abbas dan kota Kuffah sebagai pusat kegiatan .Dijadikannya kota Kuffah sebagai pusat kegiatan karena letaknya yang sangat strategis dan tentunya akan sangat menguntungkan Bani Abbasiyah .
     
       Khalifah Muhammad bin Ali sangat memperhatikan masyarakat islam terutama masyarakat islam non Arab . semua ini dilakukan karena ketika Bani Umaiyah masih berkuasa ,masyarakat islam non Arab atau Mawali diperlakukan dengan sangat tidak adil dan menduduki kelas dua sedangkan keluarga Bani Umaiyah menduduki kelas satu atau kelas bangsawan .
    
        Rasa sakit hati yang dialami masyarakat non Arab dimanfaatkan oleh Bani Abbas di samping itu masyarakat Arab sendiri sedang mengalami perpecahan yaitu antara masyarakat utara dan selatan .
   
       Situasi masyarakat islam mulai kacau ketika daulah bani Umaiyah masih berkuasa .Akhirnya dari berbagai pergolakan yang terjadi lahirlah suatu perberontakan yang dilakukan oleh masyarakat islam dari golongan Syi’ah .Golongan ini sangat benci kepada pemerintahan Bani Umaiyah ,menurut mereka Daulah Bani Umaiyah telah merebut kekuasaan islam dari Khalifah Ali bin Abi tholib dan melakukan pembantaian terhadap keturunan Ali bin Abi Thalib atau cucu Rasullah Husain serta para pengikutnya dalam peristiwa di Karbala .
   
     Dalam propaganda Bani Abbas tidak menggunakan nama Bani Abbas tetapi nama Bani Hasyim .Tujuannya untuk menarik simpati masyarakat islam yang setia kepada Bani Hasyim dan anti Bani Umaiyah .
    
     Strategi yang digunakan Bani Abbas ternyata sangat berhasil. Bani Abbas mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat islam termasuk golongan syi’ah .Dalam pelaksanaan untuk menggulingkan Daulah Bani Umaiyah , Bani Abbas menetapkan beberapa kota seperti Khurasan , Kuffah , Irak , Mekkah dan kota –kota lain yang dianggap penting . mereka juga menunjukan beberapa orang untuk memimpin pemberontakan di beberapa daerah untuk menarik simpati masyarakat islam .
   
       Di khurasan muncul kekuasaan besar bawah tanah yang dipimpin oleh seorang pemberontak yang sangat berkenal Abu Muslim Al Khurasani . Beliau mengajak masyarakat Khurasani untuk ikut mendukung perjuangan Bani Abbas . Ajakan Abu muslim tersebut mendapat simpati dari masyarakat khurasani karena pada masa Daulah Bani Umaiyah masyarakat Khurasani merasa diperlakukan kurang  adil .
   
          Dengan kepimpinan yang matang ditambah pengembangan isu yang menjadi bahan pembicaraan banyak masyarakat , kelompok Abu Muslim al Khurasani menjadi kelompok yang besar dan menakutkan bagi daulah bani umaiyah .
     Melihat situasi demikian , Khalifah Bani Umaiyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammmad pergi untuk menyelamatkan diri ke Mesir tetapi disana beliau mati terbunuh tepatnya pada tahun 132 H / 750 M . Dengan terbunuhnya Marwan bin Muhammad maka berakhirlah kejayaan Daulah Bani Umaiyah dan berdirilah pemerintakan baru yaitu Bani Abbasiyah (750–1258M).

B . Tokoh – tokoh yang Berperan Mendirikan Bani Abbasiyah
      Keberhasilan Bani Abbas dalam mendirikan sebuah pemerintahan merupakan berkat kegigihan keluarga Bani Abbas dan beberapa tokoh dari luar Bani Abbas untuk menghancurkan Daulah  Bani Umaiyah yang berkuasa lebih kurang 90 tahun .
   
    Adapun tokoh – tokoh yang berjasa , mendirikan Bani Abbas adalah : Muhammad bin Ali , Ibrahim bin Muhammad bin Ali ,Abu Abbas Al Saffah , abu Ja’far Al Mansyur dan Abu muslim al khurasani .
   
    Berkat kegigihan , kecermatan dan ketelitian beliau diatas , mereka akhirnya berhasil menumbangkan Bani Umaiyah .

C . Silsilah Dinasti Bani Abbasiyah  
   Bani Abbasiyah berdiri pada tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M  dinasti ini berkuasa lebih kurang 5 ½ ( lima setengah abad ) yang diperintah oleh 37 orang Khalifah ,yaitu :

1.     Abul – Abbas as – Saffah 132H
2.     Abu ja‘ far  al – Mansur 136 H
3.     Abu Abdullah Muhammad al- Mahdi bin al – Mansur 158H
4.     Abu Musa al – Hadi 169 H
5.     Abu Ja’far Harun ar Rasyid 170H
6.     Abu Musa Muhammad al –Amin 193H
7.     Abu Ja’far Abdullah al-Ma’mun 198H
8.     Abu Ishak Muhammad al – Mu’tashim 218H
9.     Abu Ja’far Harun al-Watsiq 227H
10.                        Abul –Fadr Ja’far al-Mutawakkil 232H
11.                        Abu Ja’far Muhammad al- Muntasir 247H
12.                        Abul –abbas Ahmad al- Musta’in 248H
13.                        Abu abdullah Mummad al- Mu’taz 252H
14.                        Abu Ishak Muhammad al- Muhtadi 255H
15.                        Abul –Abbas Ahmad Al-Mu’tamid 256H
16.                        Abul-Abbas Ahmad Al-Mu’thadid 279H
17.                        Abu Muhammad Ali al- Muktafi 289H
18.                        Abul –Fadl Ja’far al –Muqtadir 295H
19.                        Abu Mansur Muhammad al Qahir 320H
20.                        Abul –abbas Ahmad ar-Radhi 322H
21.                        Abu Ishak Ibrahim al- Muttaqi 329H
22.                        Abul –Qasim Abdullah al- Mustakfi 333H
23.                        Abul –qasim al- Mufadhdhal al- Muthi 334H
24.                        Abul –Fadhl Abdul Karim at-Tha’I362H
25.                        Abul –Abbas Ahmad al-Qadir 381H
26.                        Abu Ja’far Abbullah al-Qa’im 422H
27.                        Abul –Qasim Abdullah al-Muqtadi 467H
28.                        Abul –abbas Ahmad al-Musthazir 487H
29.                        Abu Mansur al-Fadhl al- Mustarsyid 512H
30.                        Abu Ja’far al- Mansur ar Rasyid 529H
31.                        Abu Abdullah Muhammad al- Muqtafi 530H
32.                        Abul-Muzhaffar al- Mustanzjid 555H
33.                        Abu Muhammad al –hasan al- Musthadi 556H
34.                        Adul –Abbas Ahmad an- Nashir 575H
35.                        Abu Nashr Muhammad az –Zahir 622H
36.                        Abu Ja’far al- Mansur al- Mustanshir 623H
37.                        Abu ahmad Abdullah al- Musta’shim 640-656H.

     Begitu lamanya Bani Abbas berkuasa, maka banyak pula kemajuan yang telah dicapai oleh Daulah Bani Abbas ,seperti kemajuan ilmu pengetahuan,ilmu Agama ,ilmu Nahwu dan Sharaf ,ilmu Filsafat ,dan lain-lain .sehingga nama Bani Abbas menjadi harum di dunia terutama di kalangan masyarakat muslim .

    Masa kerajaan Bani Abbas berada pada pemerintahan Khalifah Harun ar Rasyid (170-193H /786-809M).selain kemajuan dan kejayaan yang dicapai oleh Bani Abbas terdapat pula kemunduran ,adapun penyebab kemunduran Bani Abbas adalah :
1.     Ada pengangkatan putra mahkota lebih dari satu .peristiwani terjadi pada diri al Amin dan al Ma’mun sehingga kedua orang tersebut berselisih,akhirnya terjadilah peperangan untuk mendapatkan kedudukan .
2.     Adanya pemberontakan dari golongan Syi’ah,karena golongan ini merasa dikhianati ketika Bani Abbas mau memberontak terhadap Bani Umaiyah .pada waktu Bani Abbas bekerjasama dengan golongan syiah tetapi setelah Bani Abbas berkuasa,golongan Syi’ah dimusuhi dan disingkirkan .
3.     Terlalu percaya kepada Bangsa lain untuk duduk di pemerintahan terutama bangsa turki .ketika bangsa turki semakin hebat di mata masyarakat sebaliknya pamor Bani Abbas mulai pudar.
4.     Terjadi perpecahan di kalangan istana untuk saling berebut kekuasaan.
5.     Adanya pemberontakan yang di lakukan oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulaqu Khan pada tahun 656H/1258M.ibu kota Baghdad dihancurkan ,seluruh barang-barang peninggalan Daulah Bani Abbas termasuk gedung perpustakaan dan seluruh isinya dibakar ,sisanya dibuang ke sungai Tigris dan Eufrad .menurut para ahli sejarah ,Air sungai Euftad dan Tigris berubah menjadi hitam karena lunturan dari buku-buku yang dibuang ke sungai tersebut dan hal ini terjadi selama sebulan .Begitulah kemajuan yang telah dicapai oleh Daulah Bani Abbas dan pada akhirnya runtuh dihancurkan oleh Dinasti Mongol.

    Menurut para ahli sejarah ,masa pemerintahan Bani Abbasiyah di bagi menjadi empat periode ,yaitu :
1.     Periode pertama dimulai dari tahun 132H/750M sampai tahun 232H/847M yaitu setelah meninggalnya Khalifah al Watsiq atau Khalifah yang ke -9.
2.     Periode kedua dimulai dari tahun 232H/847M sampai tahun 334H/946M yaitu pada masa pemerintahan Bani Buwaihi.
3.     Periode ketiga dimulai dari pemerintahan Bani Buwaihi sampai masuknya Bani Saljuk,yaitu pada tahun 447H/1055M.
Periode keempat dari mulai masuknya Bani Saljuk sampai jatuhnya kota Baghdad oleh tentara Mongol di bawah pimpinan Huluqa Kh .

Daftar pustaka 
 
Armando,Ade, dkk. 2001 .Ensiklopedi Islam untuk pelajar .Jakarta :
         PT .Ichtiar Baru Van Hoeve.  
Murodi .2002 .Sejarah Kebudayaan Islam .Semarang : Toho Putra .
Rusian .1981 .Sejarah Perkembangan Islam . Jakarta : Karya Unipres .
Syalabi . 2000 . Sejara Kebudayaan Islam jilid  I , II , III .Jakarta : Al Husna Zikra.
Departemen Agama RI .1987 / 1988 .Sejarah Kebudayaan islam , Jakarta .
Departemen Agama RI . 1995 / 1996 .Sejarah Kebudayaan Islam ,jilid  IIA .
            Jakarta .
Ismail , Syuhudi. 1988 . Kesahihan Sanad Hadis . Jakarta : Bulan Bintang .
Yatim , Badri 1988 .Sejarah peradaban Islam . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Tebba , Sudirman .2003 . Tasawuf Politik . Jakarta : Prenada Media .
Karya ,Sukama ,dkk . 1996 .Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam .
          Jakarta : Logos Wacana Ilmu

an

Drop out (DO) dan Mutasi


Drop out ( DO ) DAN Mutasi
BAB I
A.PENDAHULUAN
    Di dalam pembelajaran manajemen pendidikan tidak pernah terlepas dari peliputan sekolah yang meliputi berbagai rancangan siswa dan semua aktifitas siswa di sekolah dari penerimaan siswa hingga aturan –aturan perencanaan sekolah yang sudah di sekepakati oleh Diknas. Salah satu peliputan sekolah yang meliputi siswa  adalah pengaturan untuk siswa yang mutasi dan Drop out (DO) . dimana menurut pendapat banyak orang bahwa cara ini merupakan pemborosan biaya sekolah yang sudah di bayarkan ,malah siswanya tidak dapat belajar karena di drop out .

B . RUMUSAN MASALAH   
1.     Apa yang di maksud oleh Drop out dan mutasi ?
2.     Faktor –faktor apa saja yang terjadinya Drop out ?
3.     Apa – apa saja jenis mutasi ?


BAB II
C. PEMBAHASAN
A.Pengertian Drop Out
    Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya, atau sebelum lulus. Drop out demikian ini perlu dicegah, oleh karena hal demikian dipandang sebagai pemborosan bagi biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan untuknya. Banyaknya peserta didik yang drop out adalah indikasi rendahnya produktivitas pendidikan. Tinginya angka drop out juga bisa mengganggu angka partisipasi pendidikan atau sekolah.


2.Faktor-faktor Terjadinya Drop Out
   Pada umumnya di sekolah-sekolah sekarang ini dibedakan 3 hal sehubung dengan masalah ketidak hadiran. Penyebab ketidak hadiran tersebut diantaranya adalah adanya ijin, sakit dan alpa. Tetapi ketiga hal tersebut akan menyebabkan sebuah masalah jika dalam jumlah yang sering dilakukan oleh peserta didik. Salah satu akibat yang akan diterima oleh peserta didik adalah sebuah pilihan yang harus diterima yaitu sebuah pernyatan drop out dari sekolah.
   Secara umum sebab-sebab terjadinya drop out yaitu peserta didik tidak mampu menyelesaikan pendidikan, tidak mempunyai biaya sekolah, peserta didik dalam keadaan sakit dan tidak kunjung sembuh. Jika dibedakan melalui beberapa sumber ketidak hadiran yang juga akan menyebabkan terjadinya sebuah drop out dapat dilihat dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut:
a. Dilihat dari peserta didik itu sendiri
b.Dilihat dari segi orang tua
c. Dilihat dari segi sekolah
1.     Dilihat dari segi masyarakat
a)      Dilihat dari segi tanggung jawab murid itu sendiri
  • Murid yang sering sakit
  • Membolos karena pengaruh teman-teman sekelompok
  • Karena malas
  • Tidak mengerjakan pekerjaan rumah
  • Melanggar peraturan lalu dihukum
  • Berkelahi lalu tidak berani masuk sekolah
  • Lupa atau tidak mau minta ijin dari sekolah
  • Kebiasaan-kebiasaan buru yang telah dibawa sejak lama
b)      Dilihat dari segi rumah tangga
  • Orang tua yang selalu sibuk karena ayah dan ibu bekerja dan kurang memperhatikan anak
  • Latar belakang ekonomi orang tua yang terlalu buruk
  • Terlalu memanjakan anak
  • Keluarga yang berpindah-pindah tempat kerja
  • Tempat tinggal yang jauh
  • Karena tidak mempunyai pakaian yang layak untuk ke sekolah
  • Tuntutan orang tua yang harus bekerja
  • Orang tua mengajak anak untuk bepergian
c)      Dilihat dari segi sekolah
  • Suasana belajar yang kurang menyenangkan
  • Guru yang terlalu keras dan menyakitkan
  • Kurangnya pembinan dan bimbingan dari guru
  • Kebijaksanaan pimpinan sekolah yang kurang menguntungkan
  • Bangunan sekolah yang agak jauh
  • Biaya dan pungutan uang sekolah yang terlalu tinggi
  • Tuntutn peraturan yang menekan para siswa
  • Keadaan gedung yang tidak memenuhi syarat
  • Program sekolah yang kurang menarik
  • Sukarnya pengangkutan untuk datang ke sekolah
d)     Dilihat dari segi masyarakat
  • Musim panaen yang memaksa anak harus ikut kerja musiman
  • Bencana alam menimpa sehingga masyarakat kacau
  • Jalan yang terhalang
Dari uraian di atas dapat dirangkum hal-hal sebagai berikut:
1.     Bahwa ada hubungan yang berarti antara ketidak hadiran seseorang siswa dari kemajuan belajar dan pembentukan pribadi.
2.     Bahwa ketidak hadiran ada yang disebut tardiness atau terlambat daang dan ada yag disebut truency (terlambat datang).
3.     Umumnya ketidak hadiran itu disebabkan dari faktor kesehatan atau faktor diluar kesehatan.
4.     Untuk mengatasi masalah ketidak hadiran itu diperlukan perhitungan yang lebh akurat dan lebih teliti.
5.     Mengatasi sumber sebab ketidak hadiran harus dilihat dari setiap segi, yaitu segi dari murid sendiri, orang tua, sekolah, dan masyarakat.
Kerjasama dan pendekatan yang manusiawi akan dapat mengurangi ketidak hadiran di sekolah. Seorang administrator dpat menciptakan sebuah suasana sekolah yang dapat membuat seseorang siswa merasa nyaman. Sehingga seorang siswa dapat mengambil ilmu atau manfaat dengan adnya sekolah tersebut. Olek karena itu Dr. P. Ely dalam Sahertian mengatakan para guru dan administrator sebaiknya memilki tender, love and care. Berlakuah supel tetapi tegas dan berwibawa. Jadi seorang murid tiadak akan merasa takut atau ketidaknyaman dalam belajar. Itulah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi sebab yang berasal dari segi lingkugan sekolah yaitu melalui seorang guru ataupun administrator.
B.     Mutasi Peserta Didik
1. Pengertian Mutasi Peserta Didik
    Mutasi yaitu perpindahan peserta didik dari kelas yang satu ke kelas yang lain yang sejajar atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain yang sejenis. Perpindahan siswa bisa juga disebut istilah mutasi siswa. Perpindahan siswa mempunyai dua pengertian yaitu:
a). Perpindahan siswa dari suatu sekolah kesekolah lain yang sejenis.
b). Perpindahan siswa dari suatu jenis program ke jenis program yang lain.
   Perpindahan siswa dari suatu sekolah kesekolah lain yang sejenis telah dibicarakan pada waktu pembahasan siswa baru. Perpindahan ini ialah perpindahan wilayah atau suatu tempat. Jenis sekolah, tingkat/kelas dan jurusan atau program studi disekolah baru sama dengan jenis sekolah, kelas, dan jurusan pada sekolah asalnya. Perpindahan siswa yang ke dua adalah perpindahan jenis program.
2. Macam-macam Mutasi
Mutasi atau perpindahan peserta didik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Mutasi Intern
   Mutasi intern adalah mutasi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam sekolahan itu sendiri. Umumnya, peserta didik demikian hanyalah pindah kelas saja, dalam suatu kelas yang tingkatannya sejajar. Mutasi intern ini, dilakukan oleh peserta didik yang sama jurusannya, atau yang berbeda jurusannya.
b.Mutasi Ekstern
   Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain dalam satu jenis, dan dalam satu tingkatan. Meskipun ada juga peserta didik yang pindah ke sekolah lain dengan jenis sekolah yang berlainan. Pada sekolah-sekolah negeri hal demikian menjadi persoalan, meskipun pada sekolah swasta, terutama yang kekurangan peserta didik, tidak pernah menjadi persoalan.
  Mengenai perpindahan siswa (mutasi siswa) dari seolah kesekolah lain ini biasanya ada pedoman-pedomanperaturan yang harus diikuti pedoman-pedoman tersebut antara lain menyangkut:
(1). Pembatasan wilayah
      Murid tidak diperkenankan pindah dari sekolah kesekolah lain dalam satu wilayah. Perpindahan antar wilayah bisa dibenarkan apabila didasarkan pada alasan yang cukup mendasar misalnya orang tua pindah tempat kerja dan anak ikut saudaranya dikota lain.
(2). Status sekolah
      Murid dari sekolah swasta walaupun memiliki mutu yang lebih baik dari pada sekolah negeri, tidak diperkenankan untuk pindah kesekolah negeri. Sekolah-sekolah negeri hanya diperkenankan siswa pindahan dari sekolah negeri saja.
(3). Jenis sekolah
     Sekolah negeri atau sekolah menengah dapat dibedakan dalam dua jenis sekolah, yaitu sekolah-sekolah umum dan sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan ada beberapa jenis pula, misalnya Sekolah Teknologi Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA), dll. Perpindahan siswa dari lain jenis sekolah tidak diperbolehkan.


(4). Pindah sekolah tidak naik kelas
      Suatu sekolah tidak boleh menaikkan kelas seorang siswa yang telah dinyatakan tidak naik kelas oleh sekolah lain, walaupun sama-sama sebagai sekolah negeri. Menaikan kelas seorang murid yang telah dinyatakan tidak naik kelas oleh suatu sekolah mungkin saja terjadi di sekolah-sekolah swasta. Misalnya tidak naik kelas disekolah negeri kemudian pindah di sekolah swasta sejenis dengan dinaikan kelasnya.
3. Sebab-sebab Mutasi
    Ada banyak penyebab peserta didik mutasi. Adapun faktor penyebab tersebut, dapat bersumber dari peserta didik sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya.
a. Yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah:
  1)  Yang bersangkutan tidak kuat mengikuti pelajaran di sekolah tersebut.
  2)   Tidak suka dengan sekolah tersebut, atau merasa tidak cocok.
  3)   Malas.
  4)   Ketinggalan dalam pelajaran.
  5)   Bosan dengan sekolahnya.
b.Yang bersumber dari lingkungan keluarga adalah:
  1)   Mengikuti orang tua pindah kerja.
  2)   Dititipkan oleh orang tuanya di tempat nenek atau kakeknya, karena ditinggal tugas belajar ke luar negeri.
 3)    Mengikuti orang tua yang sedang tugas belajar.
 4)    Disuruh oleh orang tuanya pindah.
5)   Orang tua merasa keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan di sekolah tersebut.
6)   Mengikuti orang tua pindah rumah.
7)   Mengikuti orang tua transmigrasi.

c. Yang bersumber dari lingkungan sekolah adalah:
  1)  Lingkungan sekolah yang tidak menarik.
  2)  Fasilitas sekolah yang tidak lengkap.
  3)   Guru di sekolah tersebut sering kosong.
  4)   Adanya kebijakan-kebijakan sekolah yang dirasakan berat oleh peserta didik.
  5)   Sulitnya sekolah tersebut dijangkau, termasuk oleh transportasi yang ada.
  6)   Sekolah tersebut dibubarkan, karena alasan-alasan, seperti kekurangan murid.
  7)    Sekolah tersebut dirasakan peserta didik tidak bonafid, seperti rendahnya angka kelulusan setiap tahun.

d. Yang bersumber dari lingkungan teman sebaya, yaitu:
   1)  Bertengkar dengan teman.
   2)  Merasa diancam oleh teman.
   3)  Tidak cocok dengan teman.
   4)   Merasa terlalu tua sendiri dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
   5)   Semua teman yang ada di sekolah tersebut, berlainan jenis dengan dirinya, sehingga merasa sendirian
   6) Semua teman yang ada di sekolah tersebut berlainan strata dengan dirinya.
  
    Mutasi sangat perlu dicegah, agar terdapat kesinambungan pengetahuan peserta didik yang diterima sebelumnya dengan kelanjutannya. Oleh karena itu, ijin mutasi hendaknya diberikan jika disertai dengan alasan yang dapat diterima dan sangat baik bagi perkembangan peserta didik itu sendiri. Seminimal mungkin, mutasi peserta didik yang bersifat ekstern haruslah dikurangi. Pencegahan dan pengurangan tersebut, tentu bergantung kepada macam sumber faktor penyebabnya
4.Teknik Pencegahan Mutasi
   Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mutasi, jika seseorang mau melakukannya khususnya seorang guru dalam pengaturan peserta didik.
   Jika sumber penyebab mutasi berasal dari diri peserta didik sendiri, maka langkah preventif yang harus dilakukan adalah memberikan semacam jaminan kepada peserta didik, bahwa kalau dapat menyelesaikan studi di sekolah tersebut, peserta didik nantinya akan mempunyai prospek tertentu sebagaimana lulusan-lulusan lain dari sekolah tersebut, agar mereka yakin benar dengan kebaikan sekolahnya.
   Peserta didik juga perlu mendapatkan bimbingan yang baik di sekolah tersebut, agar dapat menyesuaikan dirinya dengan baik, dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Penyesuaian diri yang baik dan belajar dengan baik, ia tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang lain.
Disamping itu, peserta didik perlu bimbingan dengan baik agar merencanakan belajarnya, dan diupayakan konsisten dengan rencana tujuan belajar yang sudah disusun sebelumnya oleh peserta didik tersebut. Oleh karena itu, dorongan dan atau motivasi yang terus menerus dari sekolah, akan membantu peserta didik untuk giat belajar dan tidak malas.
  Jika sumber penyebab mutasi tersebut berasal dari sekolah, tak ada alternatif lain kecuali memperbaiki kondisi sekolah. Tentu saja tidak saja sarana dan prasarana fisik sekolah, melainkan sekaligus kondisi sekolah secara keseluruhan. Disiplin guru perlu ditingkatkan, proses dan metode belajar pembelajaran dibuat sevariatif mungkin, fasilitas dan sarana yang ada difungsionalkan dengan baik. Demikian juga layanan-layanan yang ada di sekolah, diupayakan dapat memuaskan peserta didiknya.
   Jika sumber penyebab mutasi peserta didik tersebut berasal dari lingkungan keluarga, maka kerja sama antara sekolah dengan keluarga memang perlu ditingkatkan. Jangan sampai, hanya karena persoalan sepele saja kemudian anak tidak sekolah atau mutasi ke sekolah lain. Perlu ada komunikasi yang intens antara sekolah dan keluarga, sehingga kedua pihk tidak mengalami miscommunication.Adapun, jika peserta didik memili alasan untuk mutasi maka hendaknya mereka diberi keterangan sesuai dengan apa adanya. Tidak boleh dibaik-baikkan atau dijelek-jelekkan. Sebab, bagaimanapun juga, mutasi ke sekolah lain adalah hak peserta didik sendiri. Keterangan-keterangan yang lazim diberikan berkaitan dengan peserta didik yang mutasi misalnya identitas anak, asal sekolah, prestasi akademik di sekola, kelakuan dan kerajinan dan alasan-alasan yang bersangkutan mutasi. Dengan demikian, sekolah yang dituju oleh peserta didik tersebut, mendapatkan gambaran yang senyatanya mengenai anak tersebut.
Bagi sekolah yang akan menerima peserta didik yang akan mutasi,hendaknya juga meneliti lebih lanjut terhadap mereka, sebelum menyatakan menerima. Untuk itulah, sekolah harus meneliti mengenai identitas,kelakuan/kerajinan, prestasi akademiknya, jurusan atau program asalnya, dan alasan-alasan yang berangkutan mutasi. Peserta didik dapat diterima tidaknya sekolah tersebut, juga harus didasarkan atas ketersediaan fasilitas dan kesejajaran sekolah tersebut. Ini sangat penting, karena tidak mungkin sekolah dapat menerima peserta didik tanpa fasilitas dan menerima peserta didik yang kemampuannya tidak sejajar dengan teman-teman yang ada di sekolah tersebut. Sebab kalau ini terjadi, akan memberatkan peserta didik itu sendiri.





BAB III
D. KESIMPULAN
   * Drop out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya atau  sebelum lulus
    * faktor –faktor Drop out
       -Dilihat dari segi tanggung jawab murid itu sendiri
       -Dilihat dari segi rumah tangga
        -Dilihat dari segi sekolah
        -Dilihat dari segi masyarakat
   * Mutasi ialah perpindahan peserta didik dari kelas yang stu ke kelas yang lain yang sejajar atau perpindahan peserta didik ke suatu sekolah yang sejenis .
   * Mutasi intrn ialah mutasi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam sekolah itu sendiri.
   * Mutasi ekstern ialah perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain dalam satu tingkatan .

E.penutup
Demikian lah makala tentang drop out dan mutasi ini  ,apa bila ada kesalahan dalam makala ini saya mohon maaf ,dan semoga bermanfaat bagi yang membaca .