Maandag 23 September 2013

ETIKA DAN SIKAP ILMIAH DALAM FILSAFAT ILMU

BAB I
Pendahuluan
A.    LATAR BELAKANG
Mempelajari filsafat berarti include mempelajari sederet tokoh ahli dan pikiran-pikiran yang diproklamirkannya. Namun perlu ditegaskan pikiran-pikiran dimaksud adalah suatu pikiran yang disebut pikiran filsafat. Karena tidak semua aktifitas berfikir tidak bisa disebut berfikir filsafat. Profesor Cecep Sumarna dalam bukunya, Filsafat Ilmu dari Hakikat menuju Nilai, telah memberikan batasan-batasan suatu pikiran disebut berfikir filsafat, yaitu :
1. Radikal
2. Sistemik
3. Universal
Melalui berfikir filsafat seperti itulah banyak persoalan dan pertanyaan-prtanyaan dari yang ada dan yang tidak ada tapi ada bisa dicarikan jawabannya. Dalam tataran ini cukup dimengerti apabila produk pemikiran filsafat mempengaruhi dan menjadi idiologi suatu masyarakat dari yang terkecil sampai dalam bentuknya yang paling besar yaitu Negara. Nalar ini dapat dilihat dari makna filsafat yang diurmuskan kepada dua hal: Pertamafilsafat sebagai teori dan, Keduafilsafat sebagai jalan hidup.
Dalam maknanya seperti itu, dapatlah dijelaskan bahwa filsafat telah memberikan konsep-kosep metafisik dan kosmis yang bergerak di jagat raya ini dan merupakan dasar dari perenungan, pencarian dalam filsafat. Sebagaiman telah menjadi dasar pemikiran filsafat, bahwa ada tiga hal besar dan cabang utama dalam filsafat yaitu; ontology, efistimologi dan aksiologi.
Bagaimanakah persoalan filsafat ini memberi makna teoritis dan makna jalan hidup bagi manusia dalam tulisan ini akan dicoba untuk menguraikannya, namun demikian pembahasan lebih dikhususkan dalam persoalan aksiologinya. Berikut ini uraiannya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    ETIKA DALAM FILSAFAT ILMU
1.      Pengertian Etika
Etika adalah ilmu yang kritis . ia tidak boleh dicampurkan dengan sebuah system moralitas . Etika adalah filsafat yang mempertanyakan dasar rasional system – system moralitas yang ada. Sebagai refleksi kritis etika sebagai moralitas muncul pertama kali di Yunani . pada saat itu masyarakat Yunani sedang mengalami semacam masa pancaroba social budaya . norma-norma dan nilai-nilai tradisional mulai dipertanyakan . dalam situasi seperti itu kebutuhan akan etika timbul . Etika membantu dalam mencari orientatasi terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang ada , baik  yang tradisional ,maupun yang baru yang menewarkan diri sebagai alternative atau saingan. [1]
Etika  juga ilmu yang membahas perbuatan manusia baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika disebut pula akhlak atau disebut pula moral. Apabila disebut “akhlaq” berasal dari bahasa Arab. Apabila disebut moral berarti adat kebiasaan. Istilah moral berasal dari bahsa Latin Mores.Tujuan mempelajari etika adalah untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu. Etika biasanya disebut ilmu pengetahuan normatif sebab etika menetapkan ukuran bagi perbuatan manusia dengan penggunaan norma tentang baik dan buruk.
Menurut Sunoto (1982) etika dapat dibagi menjadi etika deskriptif dan etika normatife. Etika deskriptif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat. Contohnya sejarah etika. Adapun etika normatif sudah memberikan penialaian yang baik dan yang buruk, yang harus dikerjakan dan yang tidak harus dikerjakan. Etika Normatif dapat dibagi menjadi dua yaitu etika umum dan etika khusus. Etika Umum membicrakan  prinsip-prinsip umum, seperti apakah nilai, motivasi suatu perbuatan, suara hati, dan sebagainya. Etika Khusus adalah pelaksanaan prinsip-prinsip umum, seperti etika pergaulan, etika dalam pekerjaan, dan sebagainya. [2]
Adapula yang mengajukan penggolongan filsafat kedalam tujuh persoalan, seperti H. De Vos sebagai berikut:
1. Metafisika
2. Logika
3. Ajaran tentang ilmu pengetahuan
4. Filsafat alam Filsafat kebudayaan Filsafat sejarah
5. Etika[3]
Ahmad tafsir, membuat penggolongan filsafat dengan istilah sistematiak filsafat, menjelaskan sistematika filsafat biasanya terbagi atas tiga cabang yaitu: Teori pengetahuan, teori hakikat dan teori nilai (etika). Sebagai seorang islam,tentu saja pilihan etika adalah etika islam .hal ini bukan karena konsekuensi iman saja tetapi juga karena etika Islam bukan sekedar teori tetapi juga pernah dipraktikkan oleh sejumlah manusia dalam suatu zaman sehingga mereka muncul sebagai peyelemat dunia dan pelopor peradaban . Etika Islam berbeda dengan etika lain , mempunyai sosok dalam diri Muhammad SAW menjadi teladan yang indah dalam konteks etika islam (Rahmat 1989:160).[4]
Dari sejumlah fenomena alam yang teramati seorang ilmuan memiliki masalah mana yang patut mendapatkan perhatian .bila masalah ini telah diidentifikasikan dan dirumuskan lebih lebih tegas, maka dilakukan proses pengamatan dan pengamatan dan pengukuran ditarik kesimpulan yang boleh jadi berbentuk pengujian teori. Bila teori ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis atau membimbing kegiatan operasional,maka berarti kita sudah masuk ke dalam penerapan ilmu,kita akan melihat bahwa dalam seluruh tahap ini etika tidak dapat diabaikan ,tau dipinggirkan.
Dengan rumusan ruanglingkup filsafat sebagaimana diuraikan di atas, menjelaskan bahwa salah satu kajian besar dalam filsafat adalah persoalan etika dan juga estetika, yang dalam beberapa hal sering pula disepadankan dengan sopan santun atau moral.

2.   Macam-macam etika
Berbagai keterangan di atas, telah menjelaskan pemaknaan etika yang mencakupi tataran filosofis hal ini karena etika adalah merupakan bagian kajian kefilsafatan. Dalam waktu yang bersamaan kajian tidak bias dilakukan tanpa menyangkutkannya dengan tataran perksisnya yaitu tindakan manusia itu sendiri. Dalam konteksnya yang seperti itu, studi etika atau fisafat moral ini, dikatagorikan kedalam rumusan-rumusan sebagai berikut:

Cecep sumarna membagi kajian filsafat etika kedalam:
a. Etika normatif, etika yang mengkaji tentang baik buruknya tingkah laku.
b. Etika praktis, kajian etika biasanya menyangkut soal tindakan yang harus dilakukan oleh manusia.[5] 
Louis O. Kattsoff bahkan telah megkatagorikan kajian filsafat etika ini menjadi tiga macam. 
a. Etika deskriptif, yaitu melukiskan predikat-predikat dan tanggapantanggapan kesusilaan yang telah diterima dan dipergunakan
b. Etika Normatif, yaitu yang bersangkutan degan penyaringan ukuran-ukuran kesusilaan yang khas.
c. Etika praktis, yaitu menyangkut hal yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat berdasarkan pilihan terbaik dalam melakukan suatu tindakan. Macam ini lebih mirip dengan apa yang disebut dengan etika terapan.

3.      Aliran-Aliran Etika
        Ada beberapa teori etika, Endang saefuddin Anshari misalnya menyebutkan ada enam aliran penting dalam persoalan etika yaitu:
1. Aliran etika Naturalisme, ialah aliran aliran yang beranggapan bahwa kebahagiaan manusia itu didapatkan dengan menurutkan panggilan natura (fitrah) kejadian manusia sendiri.
2. Aliran etika hedonism, ialah aliran yang berpendapat bahwa perbuatan susila itu adalah perbuatan yang menimbulkan hedone (kenikmatan dan kelezatan)
3. Aliran etka utilitarianisme ialah aliran yang menilai baik dan buruknya perbuatan manusia itu ditinjau dari besar kecil dan besarnya manfa’at bagi manusia.
4. Aliran etika idealism, yaitu aliran yang berpendirian bahwa perbuatan manusia janganlah terikat pada sebab musabab lahir, tetapi haruslah berdasarkan pada prinsif kerohanian (idea) yang lebih tinggi.
5. Aliran etika vitalisme, yaitu aliran yang menilai baik dan buruknya perbuatan manusia itu ada tidak adanya daya hidup (vital) yang maksimum mengendalikan perbuatan itu.
6. Aliran etika theologies, yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai dan tidaknyasesuainya dengan perinah Tuhan (Theos=tuhan). Nilai dalam hal ini ditentukan oleh Tuhan (Islam).

4.      Etika dan moral
Seperti banyak disinggung sebelumnya, ada penyepadanan antara etika dengan moral, norma-norma dan juga etika. Penyepadanan ini seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya pada masing-masing istilah khususnya moral dan etika terdapat perbedaan yang justru cukup signifikan. Dalam buku Etika Islam Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib Al-Isfahani, K.Bertens seperti dikutip oleh Amril M. menuliskan bahwa moral itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Seperti K.Bertans, Loren Bagus juga menuliskan bahwa moral diantaranya menyangkut persoalan kegiatan-kegiatan manusia yang dipandang sebagai baik-dan buruk, benar salah, tepat tidak tepat, atau menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan orang lain.[6]]
Sama seperti pengertian di atas. Frans Magis Suseno, seperti di ulas oleh Cecep Sumarna menjelaskan bahwa moral dengan etika itu berbeda. Moral lebih cenderung parsial dan biasanya dianut dan diikuti oleh setiap komunitas masyarakat yang juga parsial  Lebih luas lagi dijelaskan bahwa moral selalu mengacu pada benar salahnya manusia dalam melakukan tindakanperilakunya sebagai manusia. Moral adalah bidang kehidupan diloihat dari segi kebaikan dan keburukannya sebagai manusia.
Sedangkan etika memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan moral. Etika atau filsafat moral selain seorang dituntut dapat berprilaku sesuai dengan norma-norma atau nilai-nilai tertentu, melainkan juga dituntut mampu mengetahui dan memahami system, alas an-alasan dan dasar-dasar moral serta konsep-konsep secara rasional guna mencapai kehidupan yang lebih baik
Etika bedanya dari moral adalah merupakan konsepsi metaetika(pemikiran kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan mengenai moral), ia adalah ilmu bukan suatu ajaran, etika tidak mengajarkan bagaimana bagaimana manusia hidup melainkan memberikan pengertian-pengertian mengapa manusia harus mengakui suatu moral tertentu. Oleh karena itu disini letak fungsinya etika yaitu untuk mensistematisasi moralitas atau dapat juga disebut metode untuk memahami ajaran moral. Oleh karena itu yang dihasilkan etika bukan kebaikan secara langsung melainkan suatu pengertian yang mendasar dan kritis.

B.   Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki para ilmuan karena sikap ilmiah ini merupakan suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Sikap adalah manifestasi operasionalisasi jiwa. Berpikir termasuk tingkat kejiwaan manusia yang disebut kognisi yang terjadinya adalah kerena adanya kesadaran dalam dirinya yang memiliki kekuatan rohaniah. Oleh karena berpikir itu selalu mengarah dan diarahkan kepada suatu objek pemikiran, maka sikap ini merupakan penampakan dasar pokok bagi pemikiran ilmiah. Jadi ilmiah ini dapat dikatakan sebagai manifestasi operasionalisasi dari seseorang yang memiliki jiwa ilmiah. Dengan demikian jiwa ilmiah dapat diketahui dari sikap ilmiahnya sebagai keseluruhan dan pengejawantahan jiwa ilmiah. Sikap ilmiah ini antara lain Nampak pada sikap , yaitu:

1). Objektif
Sikap objektif ini diartikan sebagai sikap menyisihkan prasangka – prasangka pribadi (personal bias) atau kecenderungan yang tidak beralasan. dengan kalimat lain, dapat melihat secara riil apa asanya mengenai kenyataan objek. Karena dalam suatu penyelididikan yang dipentingkan adalah objeknya, maka pengeruh subjek dalam membuat deskripsi, analisis dan hipotesis seharusnya dilepaskan jauh-jauh. Walaupun tidaklah mungkin kita menemukan objektivitas yang absolute sebab ilmu itu sendiri merupakan banyaknya akan ituk mewarnainya tetapi sikap objektif ini sekurang-kurangnya , minimal dapat memperkecil pengaruh perasaannya sendiri dan mempersempit prangka sikap tanpa pamrih. Sebab betapapun kecilnya pamrih yang tersertakan dalam suatu penijauan tentu dapat memutar balikkan keadaan yang sebenarnya , bahkan menimbulkan arbitrarisme atau sliptisisme.

2). Serba relatif
Ilmiah tidak mempunyai maksud untuk mencari kebenaran mutlak. Ilmu tidak mendasarkan kebenaran ilmiahnya atas beberapa postulat yang secara apriori dalam ilmu sering digunakan oleh teori-teori lain. Dan terutama untuk mengugurkan teori-teori sebelumnya yang sudah diterima.

3). Skeptis
Adapun yang termasuk sikap skeptic adalah selalu ragu terhadap pernyataan –pernyataan yang belum cukup kuat dasar bukti, fakta-fakta maupun persaksian- persaksian autoritas dengan diikuti sikap untuk dapat menyusun pemikiran-pemikiran baru. Atau sikap ini diatikan juga sebagai sikap tidak cepat puas dengan jawaban tunggal. Kemudian ditelitinya lagi guna membanding-bandingkan fenomena-fenomena yang serupa tentang hokum alam, hipotesis, teori, dugaan, dan atau pendapat pendapat bahkan yang lebih actual lagi .

4) . Kesabaran Intelektual
Sikap sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan-tekanan maupun intimidasi agar kita menyatakan suatu pendirian ilmiah karena agar kita menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum tuntas dan belum cukup lengkap hasil penelitian kita tentang sesuatu objek kajian ilmiah adalah sikap utama ahli ilmu.

5). Kesederhanaan
Sebagai sikap ilmiah, maka kesederhanaan adalah sikap yang ditampilkan dalam cara berpikir, mengemukakan pendapat dan cara pembuktian. Sikap sederhana adalah sikap tengah-tengah antara kesombongan intelektual dan stagnasi atau antara superioritas. Termasuk sikap sederhana adalah sikap terbuka bagi semua kritikan, berjiwa dan lapang dada, tidak emotif atau egosentris, rendah hati dan tidak fanatik buta, tetapi penuh toleransi terhadap hal-hal yang diketahuinya maupun yang belum diketahuinya.

6). Tidak Memihak pada Etik
Sikap tidak memihak pada etik dalam mempelajari ilmu maupun dalam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, artinya bahwa ilmu itu tidak mempunyai tujuan untuk pada akhirnya membuat penilaian baik-buruk, karena hal itu adalah menjadi wewenang ilmu akhlak (Etika) yang menyangkut cara bertingkah laku. Tetapi ilmu memiliki tugas untuk mengumukakan apa yang betul (true) dan apa yang keliru (false) secara relative.

7). Menjangkau Masa Depan
Orang yang bersikap ilmoah itu mempunyai wawasan yang luas dan pandangan jauh ke depan (perspektif) serta berorientasi kepada tugasnya. Perkembangan teknologi dan pesatnya kebudayaan pada umumnya menarik perhatian para ilmuan dan karenanya ia berpandangan jauh ke masa depan. Sikap ini mendorong dirinya untuk selalu bersikap penasaran dalam mencari kebenaran (true) dan tidak puas dengan apa yangt ada padanya, juga tidak lekas berputus asa atau tidak kenal frustasi. Dia senantiasa membuat hipotesis – hipotesis, analisis-analisis, atau ramalan-ramalan ilmuah, tentang kemungkinan-kemungkinan itu bukan tentang kemutlakan-kemutlakan.
Hakikat ilmu tidak berhubungan dengan title profesi atau pangkat kedudukan tertentu. Hakikat keilmuan ditentukan oleh cara berpikir seseorang yang dilakukan menurut persyaratan-persyaratan keilmuan, namun demikian perlu diketahui bahwa ilmu pengetahuan hanya cukup mempelajari gejala alam semesta ini, tata aturan dan hokum-hukumnya, tanpa perlu mendari asal dan sebab musabab wujudnya dan dipandang sebagai suatu latihan dalam mencari menyusun, meresapkan dan menghayati nilai-nilai dasar yang bersifat nisbi (relatif) dan sementara (tentatif).
Jadi filsafat ilmu tidak bermaksud memutlakkan ilmu, tetapi mengkaji secara mendalam hakikat ilmu pengetahuan atau sains. dalam konteks ini, untuk mengetahui hakikat cara memperoleh pengetahuan perlu mendalami kajian epistemology ilmu. Dalam hal ini epistemology merupakan bagian dari spectrum kajian filsafat ilmu yang banyak mendapat perhatian para ilmuwan, karena berkenaan dengan hakikat sumber dan cara memperoleh sains.[7]












  


KESIMPULAN……..
Etika adalah ilmu yang kritis . ia tidak boleh dicampurkan dengan sebuah system moralitas . Etika adalah filsafat yang mempertanyakan dasar rasional system – system moralitas yang ada. Sebagai refleksi kritis etika sebagai moralitas muncul pertama kali di Yunani . pada saat itu masyarakat Yunani sedang mengalami semacam masa pancaroba social budaya . norma-norma dan nilai-nilai tradisional mulai dipertanyakan . dalam situasi seperti itu kebutuhan akan etika timbul . Etika membantu dalam mencari orientatasi terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang ada , baik  yang tradisional ,maupun yang baru yang menewarkan diri sebagai alternative atau saingan.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki para ilmuan karena sikap ilmiah ini merupakan suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Sikap adalah manifestasi operasionalisasi jiwa. Berpikir termasuk tingkat kejiwaan manusia yang disebut kognisi yang terjadinya adalah kerena adanya kesadaran dalam dirinya yang memiliki kekuatan rohaniah. Oleh karena berpikir itu selalu mengarah dan diarahkan kepada suatu objek pemikiran, maka sikap ini merupakan penampakan dasar pokok bagi pemikiran ilmiah. Jadi ilmiah ini dapat dikatakan sebagai manifestasi operasionalisasi dari seseorang yang memiliki jiwa ilmiah. Dengan demikian jiwa ilmiah dapat diketahui dari sikap ilmiahnya sebagai keseluruhan dan pengejawantahan jiwa ilmiah.










[1] Franz Magnis-Suseno ,FILSAFAT sebagai ilmu kritis ,Yogyakarta,PENERBIT KANISIUS ,1992,hal 42.
[2] sunoto, FILSAFAT ILMU 1982, hllm. 6

[3] Kattsoff O Louis Pengantar Filsafat Aliih Bahasa Oleh Soejono Soemargono, (Jogjakarta: Tiara Wacana Yogya 2003), Cet. Ke-8, H.344
[4] Prof.Dr.Syafaruddin,M.pd.,Filsafat Ilmu,Medan,ciptapustaka,2008,hal 181-184.
[5] M. Amril Etika Islam Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib Al-Isfahani, (Jogjakarta:Pustaka Pelajar 2002) Cet. Ke 2.
[6] M. Amril Etika Islam Telaah Pemikiran Filsafat Moral Raghib Al-Isfahani, (Jogjakarta:Pustaka Pelajar 2002) Cet. Ke 2.

[7] Prof.Dr.Syafaruddin,M.Pd.,FILSAFAT ILMU,Bandung, citapustaka media printis,2008,hal 157-163.

Vrydag 21 Junie 2013

sambal telur terong hijau

wahida syafitri 



Bahan-bahannya :

-telur 10 butir 
-terong hijau kecil 1/4
-cabe merah 1ons
-bawang putih /merah 4sum
-tomat 1 butir
-minyak makan 
-gula 1 1/2sendok
-garam scukupnya 

bumbuhnya :

-cabe merah
-bawang m/p
-tomat 

langkah-langkahnya:

1.-rebus telurnya
   -di goreng telurnya 
   -goreng ikan terinya

2. -tumis bumbuh yang telah di sedikan 
    -masukan terong hijaunya 
    -setelah msak bumbuhnya 
    -masukan telur dan ikan terinya 
    -oea jgn lupa gula dan garamnya secukupnya 

"selamat mencobak " 

Tumis Bungkolltul




Bahan -Bahannya 

-1/4 bunga koll 
-telur 10 butir 
-bawang merah 2sum
-bawang putih 2sum
-tomat 1 buah
-kecap bangau yang hrga 1000
-kunyit secukupnya 


bumbuhnya :

-bawang m/p
-tomat 
-kecap 
-kunyit 
-telur  1 btir 

langkah-langkah membuatnya :

-goreng terlebih dahulu telurnya (telur bulat,mata sapi)
-tumis bumbuhnya yg telah di buat
-tambahkn kecap bangau
-campurkan telur 1 butir
-masukan bunga kollnya dan
-telur yang telah di goreng 

"selamat mencobak" 


Maandag 10 Junie 2013

HIKMAH CEMBURU BUTA

Kelahiran Muawiyah yang akan menjadi orang besar sudah diramal oleh seorang tukang tilik di zaman jahiliyah. Hindun bin Utbah ibu kepada Muawiyah pernah berkahwin dengan seorang lelaki bernama Fakih bin Al-Mughirah sebelum berkahwin dengan Abu Sufyan. Fakih seorang Arab yang sangat suka menerima tetamu, bahkan dia punya satu rumah khusus yang disediakan untuk tetamu dan orang musafir. Rumah tersebut dibuka siang dan malam dan boleh ditempati oleh tetamu dan musafir tanpa perlu meminta izin terlebih dahulu.

Suatu hari, rumah tetamu tersebut sedang kosong, maka Fakih membawa Hindun beristirehat dan berbaring-baring di rumah tersebut. Sebentar kemudian Fakih keluar untuk suatu keperluan dan Hindu tertidur di situ sementara menunggu suaminya. Tiba-tiba datang seorang lelaki tetamu yang ingin beristirehat di rumah tersebut dan masuk ke dalam, tapi dia melihat seorang perempuan sedang tidur di dalamnya. Oleh kerana itu, dia segera keluar semula. Ketika lelaki itu keluar, Fakih datang dan melihatnya. Kecurigaan pun timbul di dalam hatinya, mukanya berubah menjadi merah. Fakih terus masuk dan menendang isterinya yang sedang tidur. Hindun terkejut dan cuba bangun dalam keadaan terhoyong-hayang.

"Ada apa? Ada apa?" kata Hindun dalam keadaan gugup.

Pertanyaannya tidak dijawab, tiba-tiba Fakih telah bertanya dengan nada yang keras, "Siapa lelaki yang bersamamu tadi?"

"Lelaki? Mana ada...aku tidak melihat sesiapa, aku tidur dan baru terjaga setelah dikejutkan oleh engkau..." jawab Hindun.

Al-Fakih terus menuduh, tapi Hindun terus mempertahankan kejujurannya. Maka terjadilah perang mulut di antara kedua-dua suami isteri itu.

"Baliklah engkau kepada keluargamu." kata Fakih menghalau Hindun.

Hindun terus bingkas dan balik ke rumah ayahnya. Sementara orang ramai memperkatakan mereka dari mulut ke mulut sehingga terdengar juga oleh Utbah, ayah Hindun.

"Wahai anakku, sesungguhnya orang ramai telah saling memperkatakan engkau. Maka hendaklah engkau ceritakan kepadaku perkara yang sebenarnya. Jika lelaki yang dimaksudkan itu benar-benar ada, aku akan mengutus orang untuk membunuhnya, agar cerita itu lenyap. Sebaliknya jika berita itu bohong aku akan bertahkim kepada tukang tilik di Yaman." kata Utbah kepada Hindun.

Hindun bersumpah kepada ayahnya bahawa berita itu tidak pernah ada, dia tidak pernah berlaku curang dan tidak pernah mengkhianati suaminya. Berdasarkan keterangan Hindun itu, Utbah memanggil Fakih dan berkata: "Engkau telah menuduh anakku dengan tuduhan yang besar. Oleh kerana itu aku akan ajak engkau agar bertahkim kepada tukang tilik di Yaman."

"Boleh," jawab Fakih.

Pada hari yang telah ditetapkan, Fakih berangkat ke Yaman bersama sejumlah kaum keluarganya dari Bani Makhzum, sementara Utbah dan Hindun berangkat bersama sekumpulan kaum keluarganya dari Banu Abdi Manaf. Apabila hampir sampai ke tempah bomoh yg di tuju, tiba-tiba wajah Hindun berubah menjadi pucat seperti orang ketakutan.

"Wahai anakku, mengapa keadaanmu tiba-tiba berubah seperti ketakutan? Ini pasti ada sesuatu yang engkau rahsiakan. Ayuh cakap terus terang aja." kata Utbah kepada Hindun.

"Wahai ayahku, demi Allah, aku tidak menyimpan apa-apa rahsia yang ditakuti. Tapi aku tahu bahawa engkau akan datang keapda seorang manusia tukang ramal, yang kadang-kadang salah dan kadang-kadang benar. Aku merasa tidak aman, khuatir tekaannya salah, maka aku akan menjadi umpatan dan cacian bangsa Arab." jawab Hindun.

"Jangan khuatir wahai anakku, aku akan menguji ahli nujum itu terlebih dahulu sebelum menilik dirimu, sama ada dia betul tahu atau hanya sekadar meneka-neka." kata Utbah.

Utbah ingin mengetahui sama ada tukang tilik it betul-betul mahir atau hanya sekadar meneka-neka. Sebelum dia masuk ke rumah si ahli nujum, Utbah mengambil sebiji gandum lalu disorokkan ke bawah pelana kudanya. Kemudian rombongan itu masuk ke rumah tok nujum dan disambut dengan gembira dan penuh kehormatan.

"Wahai tok nujum, aku datang kepadamu untuk suatu urusan. Sebelumnya aku telah menyorokkan sesuatu untuk mengujimu, cuba sebutkan apa itu?" kata Utbah.

"Hahaha....Engkau hanya menyorokkan sebiji bijiran sahaja." kata si tukang tilik.

"Aku ingin engkau terangkan lebih jelas." pinta Utbah.

"Bijiran itu adalah sebiji bijiran gandum yang ada dicelah-celah pelana kudamu. Betul tak?" kata si tukang tilik.

"Engkau betul." kata Utbah. Utbah sangat kagum akan kepandaian si tukang tilik itu, maka dia pun yakin dapat meneka keadaan Hindun dengan tepat.

"Nah sekarang, terangkan keadaan perempuan-perempuan itu." kata Utbah sambil menunjuk kepada perempuan-perempuan yang terdiri dari Banu Makhzum dan Bani Abdi Manaf itu. Tukang tilik bangkit dan menghampiri perempuan-perempuan yang duduk bersimpuh di situ lalu ditepuk bahunya satu-satu persatu sambil berkata: "Bangun..!" setiap kali menepuk bahu seorang di antara mereka. Apabila tiba giliran Hindun, tukang tilik menepuk bahunya sambil berkata: "Bangun...! Tidak buruk dan tidak penzina. Dia bakal melahirkan seorang raja yang bernama Muawiyah."

Al-Fakih yang menyaksikan demonstrasi ahli nujum itu sejak tadi, sangat gembira apabila mendengar tentang isterinya. Dia segera menghampiri Hindun lalu dipegang tangannya dengan mesra. Tapi, tiba-tiba Hindun menarik tangannya dari genggaman suaminya itu dengan kasar.

"Mengapa pula engkau ini?" tanya Fakih dengan terkejut.

"Berambuslah engkau dari sini. Demi Allah aku ingin anak itu lahir dengan seorang lelaki selain engkau." kata Hindun lalu pergi meninggalkan Fakih.

Seterusnya, Hindun pergi kepada ayahnya sambil berkata: "Wahai ayahku, sekarang akulah yang memiliki diriku sendiri. Oleh kerana itu, janganlah engkau kahwinkan aku dengan lelaki tanpa persetujuanku."

Fakih sangat menyesal kerana terlalu cemburu buta. Kemudian Hindun berkahwin dengan Abu Sufyan atas pilihannya sendiri. Pasangan itu melahirkan ramai anak yang seorang di antaranya bernama Muawiyah yang kemudian menjadi pengasa dan Raja Daulat Bani Umayyah yang pertama. Rupanya tindakan cemburu buta Fakih mengandungi hikmah besar bagi Abu Sufyan. Dia dapat isteri hebat dan menjadi ayah kepada orang besar.

HIKMAH MENINGGALKAN CAKAP BOHONG

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :

"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya."

Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan bercakap bohong?"

"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, lelaki itu berkata di dalam hatinya :

"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."
Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.

"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah.

Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan setiap kali pulalah hatinya berkata :

"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

PAHLAWAN LIDAH API

Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.

Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu. Setelah mendapat Persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian ke pantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.

Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Di atas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. "Kenapa Anda lakukan ini?" tanya mereka. "Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yang lain.

Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru, "Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid."

Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorang penyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul "Piyam-i Mashriq":

"Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimana bisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalah
kampung halaman kita."

Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajurit muslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.

Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.

Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menye-barkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersama pasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kece-patan gerak dan kehebatan pasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.

Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahan bangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehingga mereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.

Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq.  Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.

Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditakluk-kan pula beberapa tahun kemudian.

"Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan."

Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidaktoleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yang luar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.

Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: "Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab."

Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allah menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya. 

WANITA YANG MASUK NERAKA KERANA SEEKOR KUCING

Hati yang keras dan tabiat yang buruk bisa menjerumuskan pemiliknya ke dalam Neraka. Hal itu karena ia kosong dari kasih sayang yang membuatnya tidak peduli terhadap apa yang dia lakukan kepada orang lain, maka ia membunuh, memukul dan merusak.

Dengan itu, mereka mencelakakan diri mereka disebabkan oleh apa yang mereka lakukan kepada orang lain. Di antara mereka ada seorang wanita yang diceritakan oleh Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam. Dia mengurung seekor kucing sampai ia mati kelaparan dan kehausan. Karena perbuatan itu dia pun masuk Neraka.
 
NASH HADITS
 
Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya:“Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi.”Dalam riwayat Bukhari, “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu. Mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya dia makan serangga bumi.”

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di Neraka manakala beliau melihat Surga dan Neraka pada shalat gerhana. Dalam Shahih Bukhari dari Asma binti Abu Bakar bahwa Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Lalu Neraka mendekat kepadaku sehingga aku berkata, ‘Ya Rabbi, aku bersama mereka?’ Aku melihat seorang wanita. Aku menyangka wanita itu diserang oleh seekor kucing. Aku bertanya, ‘Bagaimana ceritanya?’ Mereka berkata, ‘Dia menahannya sampai mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.” Nafi’ berkata, “Menurutku dia berkata, ‘Mencari makan dari serangga bumi.”

Muslim meriwayatkan dari Jabir hadits Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam yang melihat seorang wanita yang mengikat kucing berada di Neraka. Di dalamnya terdapat keterangan bahwa wanita itu berasal dari Bani Israil. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa wanita itu berasal dari Himyar.

TAKHRIJ HADITS
Hadits tentang kucing dalam Shahih Bukhari dalam Kitab Bad’il Khalqi, bab”Jika lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian” (VI/356), no. 3318. Dan dalam Kitab Ahaditsil Anbiya’, no. 3482. Dan dalam Kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/41, no. 2365.
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab ”Diharamkannya membunuh kucing” (4/1760, no. 2242-2243).
Hadits tentang Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat seorang wanita yang mengikat kucing diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma’ binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqah Abdullah, keutamaan memberi minum air (5/41) no. 2364.
Adapun riwayat Muslim tentang Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat wanita yang menyiksa kucing terdapat dalam Kitabul Kusuf, bab apa yang diperlihatkan kepada Rasululloh dalam shalat Kusuf, 2/622, no. 904.

PENJELASAN HADITS

Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Ini menunjukkan kerasnya tabiat wanita itu, betapa buruk akhlaknya, serta tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.


Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya. Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Alloh yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Alloh telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang ditangkapnya.

Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. RasulullohShallAllohu ‘alaihi wa Sallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat gerhana.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADITS
  1. Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.
  2. Boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Alloh yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.
  3. Di Akhirat, manusia diadzab sesuai dengan perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka dengan mencakari tubuhnya.