BAB II
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
A.
Pengertian
pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan artinya
menentukan suatu jalan keluar dari suatu permasalahan. Pengambilan keputusan itu sebagai suatu kelanjutan dari
cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan
dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual
maupun secar kelompok, baik secara institusionalnya maupun secara
organisasional .
Setiap
pemimpinan pasti bertanggung jawab terhadap masa depan organisasinya . untuk
itu tujuan yang telah ditetapkan harus dapat tercapai dengan berbagai aktivitas
dan kebijakan . salah satu yang harus dilakukan pemimpinan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi adalah pengambilan keputusan .
Untuk membeikan pemahaman tentang
pengambilan keputusan ,terlebih dahulu dikemukakan pengertian pengambilan
keputusan . Menurut Robins ( 1984 ) pengambilan keputusan adalah sebagai proses
memilih satu pilihan di antara dua atau
lebih alternative . pengambilan keputusan adalah menetapkan pilihan atau
alternative secara nalar dan menghindari diri dari pilihan yang tidak rasional
,tanpa alas an atau data yang kurang akurat .
Davis dalam Syamsi ,1995 ,
mengemukakan suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan : tentang apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan . [1]
Menurut Mc . Farland decision : “
keputusan adalah suatu tindakan pemilihan di mana pimpinan menentukan suatu
kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam situasi yang
tertentu” . selain itu juga dapat
dipahami bahwa pengambilan keputusan itu tidak terlepas dari upaya memilih
alternatif –alternatif yang tepat untuk
situasi tertentu dengan langkah – langkah tertentu pula .
Salusu , 1996 mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan itu ialah proses memilih suatu alternative cara bertindak
dengan metode yang efisien sesuai situasi . proses yang dimaksud di atas untuk
menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi . mengambil keputusan memerlukan
satu seri tindakan yang membutuhkan beberapa langkah .
Dalam pengambilan keputusan yang
terpenting adalah proses yang dijalani .proses itu berjalan seiring dengan
langkah –langkah penuntasan masalah . Hal yang demikian dinyatakan oleh Mc Grew
dan Wilson (1985 ) : keputusan adalah keadaan akhir dari suatu proses yang
dinamis .[2]
Menurut Higgins ( 1979 ) :”pengambilan keputusan
adalah kegiatan yang paling penting dari semua kegiatan karena di dalamnya
terlibat manajer “ .tampa sekali bahwa seorang pemimpin harus selalu bersama
organisasinya dan bawahannya dalam rangka mengatasi persoalan yang dihadapi
sehingga sangat penting kehadiran seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan
yang akan dipilih oleh organisasi
tersebut .
Dengan begitu ,jelaslah bahwa
pengambilan keputusan merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalan
hubungannya dengan organisasi .
B. Jenis jenis keputusan
1.
Keputusan strategis, yaitu keputusan
yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu
organisasi
2. Keputusan taktis,
adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
3. Keputusan
operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
C.
Pengaruh
pengambilan keputusan
Pengaruh
adalah kegiatan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan
suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok
Elemen-elemen
proses yang mempengaruhi :
v
Orang yang berperan penting dalam sebuah
organisasi
v
Metode yang saling berkaitan
v
Orang yang mengikuti di dalamnya
D.
Konsep
pengambilan keputusan
v
Identifikasi dan diagnosis masalah
v
Pengumpulan dan analisis data yang
relevan
v
Pengembangan dan evaluasi alternatif
v
Pemilihan alternatif terbaik
v Implementasi
keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil keputusan[3]
E.
Tujuan
pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan
keputusan itu dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal
terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah,
artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
2.Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi
apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah,
artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah
(atau lebih), yang bersifat kontradiktif atau yang tidak bersifat kontradiktif.
F.
Dasar-
Dasar Pengambilan Keputusan
Oleh George R.
Terry, disebutkan dasar- dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku adalah
sebagai berikut.
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau
perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut:
v
Waktu
yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
v Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan
keputusan akan memeberikan kepuasan pada umumnya.
v Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan
itu sangat berperan, dari itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
v Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
v Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur
kebenaran dan keabsahannya.
2.Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.
Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung dan ruginya, baik- buruknya keputusan yang akan
dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya
dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan
terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan dengan rela dan lapang dada.
4.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihannya antara lain sebagai berikut.
1.
Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah
penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa.
2. Keputusan dapat bertahan dalam
jangkia waktu yang cukup lama.
3. Memiliki otentisitan (otentik).
Kelemahannya antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dapat menimbulkan sifat
rutinitas.
2. Mengasosiasikan dengan praktek
diktatorial.
3. Sering melewati permasalahan yang
seharusnya dipecahkan seimbang dapat menimbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasar pada rasional,
keputusan yang dihasilkan bersifat obyektif, logis, lebih trasparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala terentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara rasional ini terdapat
beberapa hal, sebagai berikut.
1. Kejelasan masalah: tidak
ada keraguan dan kekaburan masalah.
2. Orientasi tujuan: kesatuan
pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengetahuan alternatif:
seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
4. Preferensi yang jelas:
alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
5. Hasil maksimal:
pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal
Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku
sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.[5]
G.
SIFAT
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam situasi atau manajemen tertentu ,suatu
keputusan harus mendahului suatu atau semua pekerjaan . dengan kata lain ,
rangkain pengambilan keputusan merupakan pekerjaan yang pertama dan paling awal
dari sebuah pelaksanaan pekerjaan suatu organisasi , kelompok ,unit atau
individu . Bagaimanapun sebuah pekerjaan dalam pelaksanaannya adalah diawali
dari keputusan .dalam hal ini keputusanlah yang akan menentukan corak masa
depan suatu organisasi . dengan adanya keputusan – keputusan stragis , seperti
: penambahan modal untuk memperbesar produksi karena banyak diminati ,
penambahan pegawai karena jumlah pekerjaan semakin banyak ,dan pembukaan cabang
baru , karena pendistribusian semakin gencar , dll. [6]
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking