Dinsdag 07 Mei 2013



BAB II
PEMBAHASAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.    Pengertian pengambilan keputusan
            Pengambilan keputusan artinya menentukan suatu jalan keluar dari suatu permasalahan. Pengambilan keputusan itu sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secar kelompok, baik secara institusionalnya maupun secara organisasional .
            Setiap pemimpinan pasti bertanggung jawab terhadap masa depan organisasinya . untuk itu tujuan yang telah ditetapkan harus dapat tercapai dengan berbagai aktivitas dan kebijakan . salah satu yang harus dilakukan pemimpinan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi adalah pengambilan keputusan .
            Untuk membeikan pemahaman tentang pengambilan keputusan ,terlebih dahulu dikemukakan pengertian pengambilan keputusan . Menurut Robins ( 1984 ) pengambilan keputusan adalah sebagai proses memilih satu pilihan di antara dua  atau lebih alternative . pengambilan keputusan adalah menetapkan pilihan atau alternative secara nalar dan menghindari diri dari pilihan yang tidak rasional ,tanpa alas an atau data yang kurang akurat .
            Davis dalam Syamsi ,1995 , mengemukakan suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan : tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan . [1]
           

            Menurut Mc . Farland decision : “ keputusan adalah suatu tindakan pemilihan di mana pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam situasi yang tertentu” . selain  itu juga dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan itu tidak terlepas dari upaya memilih alternatif –alternatif  yang tepat untuk situasi tertentu dengan langkah – langkah tertentu pula .
            Salusu , 1996 mengemukakan bahwa pengambilan keputusan itu ialah proses memilih suatu alternative cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi . proses yang dimaksud di atas untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi . mengambil keputusan memerlukan satu seri tindakan yang membutuhkan beberapa langkah .
            Dalam pengambilan keputusan yang terpenting adalah proses yang dijalani .proses itu berjalan seiring dengan langkah –langkah penuntasan masalah . Hal yang demikian dinyatakan oleh Mc Grew dan Wilson (1985 ) : keputusan adalah keadaan akhir dari suatu proses yang dinamis .[2]
            Menurut  Higgins ( 1979 ) :”pengambilan keputusan adalah kegiatan yang paling penting dari semua kegiatan karena di dalamnya terlibat manajer “ .tampa sekali bahwa seorang pemimpin harus selalu bersama organisasinya dan bawahannya dalam rangka mengatasi persoalan yang dihadapi sehingga sangat penting kehadiran seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan yang akan dipilih   oleh organisasi tersebut .
            Dengan begitu ,jelaslah bahwa pengambilan keputusan merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalan hubungannya dengan organisasi .







B.    Jenis jenis keputusan
1.     Keputusan strategis, yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu
organisasi
2.    Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
3.    Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
C.    Pengaruh pengambilan keputusan
   Pengaruh adalah kegiatan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok
Elemen-elemen proses yang mempengaruhi :
v Orang yang berperan penting dalam sebuah organisasi
v Metode yang saling berkaitan
v Orang yang mengikuti di dalamnya
D.    Konsep pengambilan keputusan
v Identifikasi dan diagnosis masalah
v Pengumpulan dan analisis data yang relevan
v Pengembangan dan evaluasi alternatif
v Pemilihan alternatif terbaik
v Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil keputusan[3]




E.    Tujuan pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan itu dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
2.Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan  itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih), yang bersifat kontradiktif atau yang tidak bersifat kontradiktif.

F.     Dasar- Dasar Pengambilan Keputusan
Oleh George R. Terry, disebutkan dasar- dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut.
1. Intuisi
   Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut:
v Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
v Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memeberikan kepuasan pada umumnya.
v Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dari itu perlu dimanfaatkan dengan baik.


Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
v Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
v Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
v Dasar- dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.[4]
         2.Pengalaman
   Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik- buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
         3.Fakta
   Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan dengan rela dan lapang dada.
   4.Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.




Kelebihannya antara lain sebagai berikut.
1. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa.
2.    Keputusan dapat bertahan dalam jangkia waktu yang cukup lama.
3.    Memiliki otentisitan (otentik).
Kelemahannya antara lain adalah sebagai berikut:
1.     Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
2.    Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial.
3.    Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan seimbang dapat menimbulkan kekaburan.

5.    Rasional
            Pada pengambilan keputusan yang berdasar pada rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat obyektif, logis, lebih trasparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala terentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara rasional ini terdapat beberapa hal, sebagai berikut.
1.     Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
2.    Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3.    Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
4.    Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.

5.     Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.[5]
G.   SIFAT DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam situasi atau manajemen tertentu ,suatu keputusan harus mendahului suatu atau semua pekerjaan . dengan kata lain , rangkain pengambilan keputusan merupakan pekerjaan yang pertama dan paling awal dari sebuah pelaksanaan pekerjaan suatu organisasi , kelompok ,unit atau individu . Bagaimanapun sebuah pekerjaan dalam pelaksanaannya adalah diawali dari keputusan .dalam hal ini keputusanlah yang akan menentukan corak masa depan suatu organisasi . dengan adanya keputusan – keputusan stragis , seperti : penambahan modal untuk memperbesar produksi karena banyak diminati , penambahan pegawai karena jumlah pekerjaan semakin banyak ,dan pembukaan cabang baru , karena pendistribusian semakin gencar , dll.  [6]

















[1] Mesiono , S .Ag ., M.Pd. Bandung, citapustaka Media perintis ,2012,hal 153.
[2] Mesiono , S .Ag ., M.Pd. Bandung, citapustaka Media perintis ,2012,hal 154 .

[6] H . Muhammad Rifa’I ,M.Pd. Muhammad Fadhli, M.Pd. ,Bandung ,citapustaka Media perintis,2013 Hal 159.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking