B.PEMBAHASAN
Pengertian interaksi edukatif dan
unsur pokok
Interaksi edukatif adalah interaksi
yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan
pengajaran.dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran dikenal
dengan istilah interaksi belajar mengajar.interaksi belajar mengajar
mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar yang
melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar ( siswa, anak
didik, subjek belajar ) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain.
Dalam setiap bentuk interaksi
edukatif mengandung dua unsur pokok; unsur teknis dan unsur
normatif . Dalam unsur normatif, antara guru ( sebagai pendidik), dan peserta
didik harus berpegang pada norma yang diyakini bersama. Misalnya dalam pengajaran
pmp guru dan peserta didik harus meyakini pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia.pengajaran sebagai bagian dari pendidikan, sedangkan
pendidikan bersifat normatif. Sedangkan suatu pendidikan dapat dirumuskan pula
secara teknis dan merupakan pristiwa yang memiliki aspek teknis. Pendidikan
sebagai kegiatan praktis yang berlangsung dalam suatu masa, terikat dalam
situasi, terarah pada satu tujun. pristiwa ini adalah suatu rentetan kegiatan
saling mempengaruhi, satu rangkaian perubahan dan pertumbuhan serta
perkembangan fungsi-fungsi psikis dan pisik.dalam rangkaiannya tersebut
pristiwa yang menuju kepada pembentukan itu sendiri merupakan suatu
proses teknis. Setiapaktifitas pengajaran tidak dapat dilepaskan dari segi
teknis semisal bagaimana upaya untuk membentuk manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadianyang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Ciri-ciri Interaksi Edukatif
Dalam bentuknya interaksi mengandung
unsur pokok diantaranya interaksi edukatif yang bersifat nomatif. Interaksi
edukatif mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
- Interaksi edukatif mempunyai tujuan;
- Interaksi edukatif memilki bahan/pesanyang menjadi isi
interaksi atau sebuah materi;
- Ditandai dengan pelajar atau peserta yang aktif;
- Guru berperan sebagai pembimbing
- Memiliki metode tertentu dalam penyampaiannya
untuk mencapai tujuan
- Mempunyai situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar
berjalan dengan baik
- Evaluasi terhadap hasil interaksi
Faktor-faktor interaksi
edukatif
Ada beberapa faktor yang mendasari
terjadinya interaksi edukatif,diantaranya:
- fakktor tujuan
dalam tujuan pendidikan atau
pengajaran yang brsifat umum atau khusus, umumnya berkisar pada tiga jenis,
yaitu:
- tujuan kognitif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan
pengertian dan pengatahuan
- tujuan afektif, yaitu tuuan yang berhubungan dengan
usaha merubah minat, setiap nilai dan alasan
- tujuan psikomotoric, yaitu tujuan yang berkaitan dengan
ketrampilan berbuat yang menggunakan telinga, tangan , mata, alat indra
dan sebagainya.
- Faktor bahan/materi/isi
Bahan atau materi pengajaran harus
tersusun dengan baik sehingga dapat mempermudah anak didik mempelajarinya
selain itu dapat memberikan gambaran yang jelas sebagai petunjuk dalam
menetapkan metode pengajaran. Dalam menentukan materi harus didasarkan pada
upaya pemenuhan tujuan pengajaran dengan begitu, pertimbangan penetapan metode
atas dasar maeri tidak akan jauh berbeda hasilnya dengan dasar pertimbangan
tujuan
- Faktor guru dan peserta didik
Guru dan peserta didik adalah dua
subjek dalam interaksi pengajaran.guru sebagai pihak yang berinisiatif awal
untuk menyelenggarakan pengajaran sedangkan peserta didik sebagai pihak yang
mendapatkan manfaat dari proses pengajaran.ada bebeapa bidang yang dapat
menunjang proses profesionalitas kerja guru
- Guru harus mengenal peserta didik
- Guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan
- Guru harus memiliki dasar yang luas tentang tujuan
pendidikan atau pengajaran
- Guru harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang ilmu
yang diajarkan
Adapun bagi peserta didik ada
beberapa hal yang pelu diperhatikan
- Peserta didik harus mendahulukan kesucian jiwa.
Al-ghazali pernah berkata mendahulukan kesucian jiwa dari kerendahan
akhlak dan sifat-sifat peserta didik.
- Peserta didik harus rajin untuk menuntut ilmu, bersedia
untuk mencurahkan tenaga, jiwa dan pikiran serta minat dalam
berkonsentrasi pada ilmu yag dipelajarinya
- Tidak sombong atas ilmu yang diperolehnya
- Peserta didik harus mengetahui kedudukan ilmu yang
dipelajarinya
- Faktor metode
Metode suatu cara kerja yang
sistematik dan umum, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Semakin
baik suatu metode semakin baik dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam
penerapan suatu metode pengajaran harus memiliki relevansi diantaranya
- Relevansi dengan tujuan
- Relevansi dengan bahan/ materi
- Relevansi dengan kemampuan guru
- Relevansi dengan keadaan pesert didik
- Relevansi dengan situasi pengajaran
- Faktor situasi
Yang disebut situasi adalah suasana
belajar atau suasana kelas pengajaran termasuk disini adalah keadaan peserta
didik keadaaan cuaca, keadaan guru dan keadaan kelas diantara keadaan tersebut
ada yang dapat diperhitungkan dan ada yang tidak dapat diperhitungkan terhadap
situasi yang dapat diperhitungkan guru dpat menyediakan alternatif
metode-metode mengajar menurut perhitungan perubahan situasi.adapun situasi
yangtidak dapat diperhitungkan yang disebabkan oleh perubahan yang mendadak
atau tiba-tiba diperlukan kecekatan dalam mengambil keputusan terhdap metode
yang digunakan.
- Faktor sumber pelajaran
Sumber belajar sesungguhnya banyak
sekali. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada
kreativitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Interaksi edukatif tidaklah
berproses dalam kehampaan , tetapi ia berproses dalam kemaknaan. Didalamnya ada
sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik . Nilai-nilai itu tidak
datang dengan sendirinya, tetapi diambil dari berbagai sumber guna dipakai
dalam proses interaksi edukatif.
- Faktor alat dan peralatan
Alat dan peralatan adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat
tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai pembantu mempermudah usaha
mencapai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua yaitu
:
- Alat Nonmaterial, yang terdiri dari suruhan , perintah
, larangan, nasihat dan sebagainya
- Alat material, yang dapat berupa globe, papan
tulis, batu kapur, gambar, diagram, lukisan, slide dan sebagainya
- Faktor evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik
dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar. Evaluasi dapat dilakukan
oleh guru dengan memakai seperangkat istrumen penggali data seperti tes
perbuatan, tes tertulis dan tes lisan
Tujuan evaluasi sendiri untuk
:
- mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan
anak didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan
- memungkinkan guru menilai aktifitas/pengalaman
yang didapat dan menilai metode mengajar yang dipergunakan.
Proses interaksi edukatif
Menurut R D CORNERS. Tugas mengajar
guru dapat dibagi dalam tiga tahapan, yaitu:
- Tahap Sebelum Pengajaran
Dalam tahap ini guru harus menyusun
program tahunan pelaksanaan kurikulum, program semester, program satuan
pelajaran (satpel), dan perencanaan program pengajaran. Dalam merencanakan
program-program tersebut di atas perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang
berkaitan dengan :
- Bekal bawaan anak didik
- Perumusan tujuan pembelajaran
- Pemilihan metode
- Pemilihan pengalaman – pengalaman belajar
- Pemilihan bahan dan peralatan belajar
- Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak didik
- Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
- Mempertimbangkan pola pengelompokan
- Mempertimbangkan prinsip – prinsip belajar
2. Tahap
Pengajaran
Dalam tahap ini berlangsung
beberapa interaksi , yaitu: { interaksi antara guru dengan anak didik},{
anak didik dengan anak didik}, {anak didik dalam kelompok} atau {anak didik
secara individual}. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah
direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan dalam tahap
pengajaran ini, yaitu :
- Pengelolaan dan pengendalian kelas
- Penyampaian informasi
- Penggunaan tingkah laku verbal non verbal
- Merangsang tanggapan balik dari anak didik
- Mempertimbangkan prinsip – prinsip belajar
- Mendiagnosis kesulitan belajar
- Memperimbangkan perbedaan individual
- Mengevaluasi kegiatan interaksi
3. Tahap Sesudah Pengajaran
Tahap ini
merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan anak
didik. Beberapa perbuatan guru yang dilakukan pada tahap sesudah mengajar,
antara lain :
a. Menilai Pekerjaan anak
didik
b. Menilai pengajaran guru
c. Membuat perencanaan untuk
pertemuan berikutnya
C. KESIMPULAN
Interaksi edukatif adalah interaksi
yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.
Yaitu adanya kegiatan interaksi dari pengajar yang melaksanakan tugas mengajar
di suatu pihak dengan warga belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar
dipihak lain. Interaksi dalam proses pembelajaran merupakan kata kunci menuju
keberhasilan pada proses pembelajaran.
Daftar
Pustaka
Rohani Ahmad, H Abu Ahmadi. 1991, Pengelola
Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sardiman A.M.2004, Interaksi Dan
Motivasi Belajar Pengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking